Biodata diri dalam bentuk narasi

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Perkenalkan nama saya Widiana Rosaliana, yaitu sebuah nama yang diberikan oleh kedua orangtua saya, namun  beliaupun tidak mengetahui makna dari nama tersebut. Saya baru mengetahui makna nama saya  dari seorang Guru Bahasa Indonesia ketika saya duduk di Sekolah Menengah Pertama, beliau mengartikan Widiana Rosalina dengan arti “ anak perempuan pertama yang kuat”. Saya mempercayai arti tersebut adalah arti dari nama saya, dengan harapan saya bias menjalani kehidupan ini dengan kuat dan pantang menyerah.  Sehari – hari saya biasa dipanggil Wina, yaitu sebuah nama yang sederhana dan sangat simple untuk di ingat. Saya dilahirkan ke dunia ini 18 tahun yang lalu, tepatnya pada 14 Desember 1996, dilahirkan dalam sebuah keluarga yang sederhana dan di Desa yang cukup jauh dari pusat kota , yang menyebabakn saya kesulitan untuk bisa mendapatkan  berbagai fasilitas yang lengkap.
 Saya berasal dari Cilacap, tepatnya diperbatasan dengan Jawa Barat, sehingga bahasa daerah yang saya gunakan adalah bahasa Sunda, jadi jangan heran jika saya ditanya daerah asal saya akan mengatakan Cilacap, namun saya tidak bisa berbahasa Jawa.  Saya diahirkan dan dibesarkan di sebuah keluarga yang memiliki profesi sebagai petani, dari seorang ibu yang sangat baik dan lembut yang biasanya memanjakan saya dan dari seorang ayah yang selalu  menanamkan kedisiplinan pada saya, walaupun saya merupakan anak tunggal tetapi ayah tidak mendidik saya untuk tumbuh menjadi anak yang manja dan saya sangat bersyukur karena ayah menanamkan pada saya kedisiplinan dalama berbagia hal, sehingga ketika saya muai menjadi anak kos yaitu dimulai  sejak saya duduk di Madrasah Aliyah, saya sudah mulai bisa untuk hidup sedikit mandiri. 
Saya melalui masa- masa sekolah di SD Negeri  Majingklak 04 masuk pada tahun 2003 dan lulus pada tahun2009 ketika masa Sekolah Dasar saya biasa pulang- pergi dengan berjalan kaki bersama dengan teman – teman. Jarak sekolah dengan rumah memanglah tidak terlalu dekat  membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit dari rumah untuk sampai kesekolah, namun karena saya biasa melaluinya bersama teman –teman,jadi beban yang dirasakanpuntidak terlalu berat. Selanjutnya saya melanjutkan di SMP Negeri 3 Wanareja, masuk pada tahun 2009 dan lulus pada tahun 2012. Ketika saya SMP saya sudah tidak berjalan kaki lagi melainkan menaiki kendaraan umum yaitu pick up terbuka, mengingat jarak dari rumah untuk sampai ke sekolah adalah 4 km, sedangkan di daerah saya tidak ada angkutan umum dan saya juga belum bisa mengendarai motor, jadi satu-satunya pilihan adalah dengan berangkat menaiki mobil pick up terbuka, milik salah seorang warga yang kasaihan karena tidak adanya transportasi umum untuk anak-anak berangkat sekolah, namun kadang kala ketika saya tertinggal mobil karena harus mengikuti ekstrakulikuler ataupun les, terpaksa harus berjalan kaki untuk sampai kerumah.   Setelah itu saya melanjutkan di MA Negeri Majenang, masuk pada tahun 2012 dan lulus pada tahun2015. Ketika saya mulai masuk ke MAN saya sudah memulai menjadi anak kos, memang jarak dari rumah ke sekolah hanya di tempuh dalam waktu satu jam dengan mengendarai sepeda motor, namun ketika saya sudah masuk MANpun saya belum bisa mengendarai sepeda motor, sehingga dengan berat hati saya harus meninggalkan orangtua saya dirumah berdua saja dan beralih menjadi anak kos. Kehidupan anak kos mulai saya rasakan dimana saya harus serba mandiri namun untuk urusan pulang kampung bisanya saya lakukan satu minggu sekali atau paling atau paling lama dua minggu sekali. Di MAN inilah saya mulai menitih prestasi melalui ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja saya tidak jarang terpilih untuk mewakili sekolah dalam berbagai lomba, namun tidak semua perlombaan yang saya ikuti mendapatkan juara, juara yang pernah saya dapatkan yaitu juara 2 lomba Kompetisi Sains Madrasah bidang Ekonomi, juara 1 Lomba Kompetisi Sains Madrasah bidang Ekonomi dan juara 3 Lomba Ekonomi Kreatif.  Sekarang saya belajar di Universitas Negeri Semarang, di Unnes inipun saya  kembali menjadi anak kos, namun sensasi yang sangat berbeda yang saya rasakan kertika dulu sewaktu menjadi anak kos ketika MAN dengan saat  di Unnes. Kebiasaan untuk pulang satu minggu sekali sudah tidak bias saya lakukan karena dengan keterbatasan waktu dan biaya. Sebuah perjalanan yang harus ditempuh dalam waktu hamper 9 jam dan dengan biaya hampir Rp.300.000 untuk pulang pergi dari Semarang ke rumah, sangatlah tidak mungkin untuk saya lakukan seminggu sekali dan saya harus bersabar untuk menunggu libur yang cukup panjang untuk bisa pulang ke rumah. Memang sayapun menyadari bahwa tidak ada suatu proses yang mudah untuk mencapai suatu kesuksesan dan sebuah harapan besar telah disandangkan kepada saya untuk dapat merubah derajat kehidupan orang tua dan masyarakat disekitar saya.
Sekian Wasalamualaikum Wr.Wb


Komentar

  1. Cilacapnya sebelah mana??
    saya juga dari cilacap...di Dayeuhluhur

    BalasHapus
  2. 7 Contoh Narasi Perkenalan Diri > https://doyaninfo.com/contoh-narasi-perkenalan-diri/

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pemerintahan pada Konstitusi RIS

AKU SI “FRESH GRADUATE”